Se Kalimat "Coretan Tinta Merah" Akan Mengukir Seribu Makna Dalam Segala Fenomena Kehidupan.

Tampilkan postingan dengan label portal kep. pasifik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label portal kep. pasifik. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 Maret 2016

Rencana Penggabungan Pulau Guinea Baru, Di Era 1960 An

Pelajar sekolah Navigasi di Hamadi Hollandia(Jayapura) tampak pelajar dari PNG dan Nederlands Nieuw Guinea saling bekerja sama
Jayapura, – From Sorong to Samarai, itulah ungkapan yang keluar dari ucapan masyarakat Papua Barat maupun saudara-saudara serumpun mereka dari Papua New Guinea. Atau pertanyaan selalu dilontarkan warga negara Papua New Guinea, siapa yang membuat tapal batas negara itu?
Sebenarnya impian lama antara Nederlands Nieuw Guinea dan Australia New Guinea pernah muncul di era 1960 an. Waktu itu ada kerja sama pertukaran pemuda dan pelajar antara kedua saudara serumpun New Guinea Island.
Puluhan pemuda New Guinea Australia datang belajar Sekolah Pelayaran Navigasi, di Hamadi Hollandia (sekarang Jayapura) . Sebaliknya pemuda dari Nederlands Nueuw Guinea belajar telekomunikasi di Lae, Kota kedua terbesar di Australia New Guinea. Selanjutnya beberapa pemuda Nederlands New Guinea belajar dan kuliah di  kedokteran di Port Moresby.
Dua tahun sebelum kemerdekaan Papua New Guinea pada 16 September 1975, Kepala Kantor Wilayah Kesehatan Provinsi Irian Barat, Dr Suryadi Gunawan berkunjung ke Papua New Guinea. Dalam laporan perjalanan 1973 ke PNG  dr Suryadi Gunawan menulis saat menghadiri clinical meeting di Port Moresby sempat bertemu dengan dua dokter putra daerah Irian Barat lulusan Papua Medical College yaitu dr Chris Marjen spesialis anestesi dan dr Hein Danowira spesial bedah.
Lulusan dokter-dokter dari Irian Barat lainnya di PNG tulis dr Suryadi Gunawan adalah dr Peter Pangkatana spesialis kesehatan anak,  dr Saweri spesialis penyakit dalam, dr Fiay spesialis osbsteri dan gynekologi, dr Suebu spesialis kesehatan anak.
Para dokter dari Irian Barat ini belajar ke Port Moresby pada 1961 dengan beasiswa dari pemerintah Belanda. Setelah Belanda angkat kaki dari Irian Barat bea siswa terputus dan 1963 diteruskan oleh pemerintah Australia hingga mereka selesai menjadi dokter. Pemerintah Nederlands Nieuw Guinea dan Australia New Guinea juga menjalin kerja sama olahraga, setiap tahun dilangsung pertandingan olahraga antara kedua wilayah New Guinea.
Saat itu banyak warga Papua New Guinea dari Vanimo datang ke Hollandia untuk bekerja dan bersekolah di wilayah Nederlands Nieuw Guinea.Kunjungan rutin dari pemerintah Nederlands Nieuw Guinea dan Australia New Guinea khususnya Sekretaris Departemen Teritorial dari Canberra dan administrasi dari Australia PNG kerja sama membangun rencana Unifikasi New Guinea.
Kerja sama itu meningkat dengan membuka lahan-lahan pertanian khususnya perkebunaan coklat dan kopi. Bantuan dana dari negara-negara ekonomi Eropah kepada Nederlands Nieuw Guinea dan PNG adalah pertama kali mengembangkan perkebunan coklat rakyat di Nimboran 1958. Papua New Guinea juga membangun perkebunan coklat dan kopi  di  wilayah Lae dan Goroka.
Saat Jubi berkunjung ke Lae pada April 2002, ternyata kopi produksi rakyat di Goroka banyak dijual ke Pabrik Nescafe di Lae. Begitupula coklat dari perkebunan rakyat di Papua New Guinea dikirim ke Kota Industri Lae untuk diproduksi. Masyarakat petani kopi di Goroka menyebut green gold untuk produk pertaninan kopi.
Orang-orang dari Papua Barat pertama kali eksodus pertama ke PNG  era 1963 saat Irian Barat dibawah pemerintahan Pemerintah Indonesia. Gelombang eksodus kedua terjadi pada 1969 setelah pelaksanaan Pepera 1969. Termasuk dalam rombongan eksodus 1969 Nick Messet, Moses Werror, Zonggonao dan  Runaweri.
Gelombang eksodus terbesar dari Irian Jaya ke PNG terjadi pada 1984 usai ditemukan tewasnya musisi dan budayawan Papua pendiri grup musik Mambesak Arnold Ap dan Eduard Mofu d Pasir Enam Kota Jayapura.
Sejak itu sekitar ratusan ribu pengungsi dari Irian Jaya melarikan diri ke PNG akibat kekerasan militer. Eksodus sesuai catatan Kompas, 14 Oktober 2000 menyebut sejak 1963, selanjutnya 1970 setelah pelaksanaan Pepera 1969 dan eksodus terbesar 1984. Mereka berangsur-angsur telah dipulangkan ke Irian Jaya sekitar 831 orang. Bahkan pemerintah PNG sendiri telah memberikan warga negara PNG kepada ribuan warga Papua Barat yang eksodus pada 1984.(Dominggus Mampioper)

http://tabloidjubi.com/2016/03/13/rencana-penggabungan-pulau-guinea-baru-di-era-1960-an/

Kamis, 10 Maret 2016

Indonesia Anggota Asosiasi MSG, ULMWP Observer

Indonesia dimungkinkan menjadi anggota asosiasi MSG, sementara West Papua melalui ULMWP sebagai observer.

Bagaimana kita menyikapinya?
Perjuangan West Papua menjadi anggota MSG adalah proses bertahap.
Menjadi anggota Observer adalah sesuatu yang maju. Menjadi anggota MSG bukan semata-mata mencantumkan nama West Papua dalam MSG, melainkan proses menyadarkan perjuangan kita kedalam saudara-saudari
 kita Melanesia.
Ingat, hari ini perjuangan bangsa Papua sudah menjadi perjuangan seluruh rakyat Melanesia. Bayangkan bagaimana saudara-saudari kita di Vanuatu, Sololomon Island, Fiji, Kanaki, PNG ikut bangkit dalam aksi turun jalan dan doa. Bahwa keputusan politisi MSG akan menjadi kesadaran perlawanan bangsa-bangsa Melanesia terhadap politik busuk kolonialisme dan kapitalisme global yang mempercundangi para pemimpin Melanesia. Ini adalah poin kemenangan West Papua di Melanesia, kawasan maupun dunia.
Bahwa perjuangan Papua Merdeka memiliki banyak sekali jalan dan peluang. ULMWP terus melebarkan diplomasi bertahap, yang bukan saja dalam skop melanesia, tapi pasific, juga secara global. Banyak sekali media dan alat internasional yang akan dipergunakan untuk mewujudkan hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua. Anda lihat, bagaimana saudara-saudari kita di Polinesia akan mendukung kita di PIF (pacific island forum). Anda lihat, bagaimana antusias masyarakat internasional yang terus mengalir dari berbagai negara di muka bumi ini.
Semua itu karena satu. Hanya satu hal: West Papua mulai bersatu dan bergerak maju bersama. ULMWP adalah wadah persatuan yang akan kita dukung dan kenalkan kepada dunia bahwa, inilah payung persatuan perjungan bangsa Papua di luar negeri. ULMWP sedang didorong oleh orang-orang terdidik yang tahu kemana dan bagaimana meraih kemerdekaan bangsa Papua. Sementara, di dalam negeri West Papua, koordinasi lintas perjuangan semakin solid untuk menjalin dan mempersatukan seluruh elemen perjuangan bangsa, juga terutama rakyat bangsa Papua.
Tugas kita adalah terus memperbaiki sistem perjuangan, mulai dari dalam hingga ke luar negeri. Tugas kita adalah mengorganisir diri dalam barisan perlawanan rakyat. Tugas kita adalah berdiri teguh melawan penindasan kolonial Indonesia. Tugas kita adalah bagaimana menyadarkan manusia-manusia Papua yang sementara ini menjadi alat penjajah dan memupuk sistem kolonialisme di atas teritori West Papua.
Kehendak kita untuk mengakhiri penjajahan Indonesia adalah upaya sadar yang tidak akan terpengaruh oleh propaganda, retorika kosong, serta ilusi-ulusi pembangunan kolonialisme Indonesia.
Tuhan pencipta negeri yang elok dan permai ini pun menginginkan kita berubah, bersatu, dan berjuang bersama. Ia tidak kurang menciptakan kita manusia Papua, di teritori Melanesia. Ia memberikan kekuatan sempurna, yang olehnya kita akan terus maju untuk mengakhiri penindasan ini.

Salam perlawanan

Kantor Pusat KNPB
West Papua

Kamis, 03 Maret 2016

Ketua MSG Kunjungan ke Negara-negara Melanesia

Ketua Melanesian Spearhead Group dan perdana menteri Kepulauan Solomon, Manasye Sogavare
Ketua Melanesian Spearhead Group dan perdana menteri Kepulauan Solomon, Manasye Sogavare, telah memulai tur dari Melanesia.
Solomon Perdana Menteri Kepulauan, Manasye SogavareSolomon Perdana Menteri Kepulauan, Manasye Foto Sogavare: RNZI
Mr Sogavare tiba di Vanuatu untuk leg pertama dari tur yang juga akan membawanya ke Papua Nugini, Fiji dan Kaledonia Baru.
Di ibukota Port Vila, ia bertemu dengan yang baru terpilih sebagai perdana menteri Vanuatu Charlot Salwai.
Mr Sogavare mengatakan ia menyambut munculnya mr Salwai dan pemerintah baru-lihat setelah gejolak baru-baru dalam politik Vanuatu.
"Ini tidak berbeda dari negara-negara Melanesia lainnya. Kami telah memiliki masalah kita sendiri dan kami memiliki keyakinan penuh dalam kepemimpinan perdana menteri baru, bahwa ia akan memberikan stabilitas yang sangat dibutuhkan di sini di Vanuatu.
"Dan sekali kita stabil, kita dapat memajukan tujuan MSG bersama-sama. Vanuatu adalah mitra yang sangat penting dalam hal itu."
Mr Sogavare juga telah mendukung gerakan oleh Gerakan United Liberation untuk Papua Barat untuk membuka kantor di seluruh Melanesia, termasuk di Provinsi Papua, Indonesia.
Gerakan Pembebasan itu tahun lalu diberikan status pengamat di MSG selama KTT pemimpin di Honiara ketika Mr Sogavare menjadi ketua.

               Sumber: http://www.radionz.co.nz/international/pacific-news/296877/msg-chair-on-tour-of-melanesia

Rabu, 24 Februari 2016

Sejarah Papua


Pemerintah Belanda Resmi membuka Pos pertama di Enarotali pada 10 November 1938, dengan Jf Stutterheim sebagai pejabat Assisten Controleur. kantornya terletak di bibir danau Paniai sebelah Tenggara.
Namun, sebelum masyarakat di wilayah pegunungan ini sduah dikunjungi oleh berbagai ekspedisi yang dilakukan sejak Jan Cartensz melihat benda putih di puncak pegunungan pada februari 1623. Wilayah Onderfafdeling ini diberi nama Wisselmeren, untuk menyebut keberadaan ketiga danau purba yang terdapat di dalam wialayh tersebut yaitu Paniai , Tigi dan Tage.
Para misionaris juga memberi andil pada bersentuhnya warga  setempat dengan dunia luar ( agama maupun pendidikan formal) di wilayah yang sekarang membentuk wilayah Kabupaten Intan Jaya. Tercatan antara lain Tillemans, Seorang pastor yang terkenal sebagai penjelajah lalui guru Rhein Tetelepta ( bersama-sama Muis dan pendeta troumant) yang mendirikan rumah-rumah guru Zending di di Homeyo pada tahun 1949.
Pada masa pendudukan jepang, HPB de Bruijn terpaksa mengungsi ke Asutralia dengan membawa  serta 26 pemuda Moni dan Ekar. Para pemuda ini sebagioan bergabung denga Batalyom Papua di Merauke  pasca jepang menyerah pada tahun 194. Sedangkan sebagai lagi memilih masuk Sekolah Guru Agama Katholik dan Protestan CAMA Diantara yang masuk Sekolah Guru Agama ini adalah pemuda Martinus Zonggonau (Katholik),  Intan Zonggonau (Katholik) dan Matheus Zonggonau ( Katholik) (baca buku 30 tahun Kabupaten Paniai)
Peralihan kekuasaaan atas Irina Barat dari UNTEA kepada Rebublik INdonesia pada tahun 1 meu 1963 dan wilayah pegunungan tenga termasuk Wilayah Kabupaten Adminitratif Pegungan Jaya WIjaya dan beribukota di wamena. Barulah pada tahun 1965, Kabupaten tersebut dimekarkan dan daerah daerah yang termasuk wilayah KPS Paniai dan KPS Tigi dijadikan Kabupaten Administrastif Pegungna Jayawijaya Bagian Barat dengan  Ibukota Enaritali.
Namum Pegungan Jayawijaya Bagian Barat entah bagaimana tidak bertahan, dan kemudian lebih dikenal dengan nama Pania, yang nerujuk pada nama salah satu danau purba di gugusan danau- danau Wissel.
Kabupaten Intan Jaya merupakan bagian dari Paniai yang mengalami pemekaran menjadi Kabupaten baru,  yaitu Intan Jaya dengan Ibu KOta Sugapa dan Deiya dengan ibu kota waghete. Hal ini sesuai dengan peraturan  Pemerintah (PP) nomor 52 tahun 1996 mengenai pembentukan kabupaten Puncak Jaya,
Kabupaten Nabire dan pemindahan Ibukota Kabupaten Dati II Pania.  Kabupaten ini telah dimekarkan menjadi 3 Kabupaten yaitu : Paniai (Enarotali), Nabire (Nabire) dan Punjak Jaya (Mulia)
Wilayah Kabupaten Intan Jaya berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Paniai yang terdiri atas cakupan wilayah : Distrik Sugapa, Distrik Homeye, Distrik Wandai, Distrik Biangdoga, Distrik Agisiga dan Distrik Hitadipa



sumber :  Profil Kabupaten Intan Jaya BAPPEDA Intan Jaya 2010

Senin, 22 Februari 2016

Penemuan New Guinea

logo Peta Sejarah - Papua - Sejarah Peta honai / home page
Penemuan New Guinea


Ilustrasi, peta faksimili dan teks diambil dari George Collingridge
Penemuan Pertama Australia dan New Guinea,
William Brooks dan Perusahaan, Sydney, 1906.
(Klik pada gambar untuk versi resolusi tinggi - peringatan -! File besar)
Pembaruan terakhir - 23 Juni 2004 - last update
DI QUEST DARI KEPULAUAN SPICE

"APA adalah posisi relatif dari negara-negara Eropa di arena penemuan maritim pada awal abad keenam belas?
Portugal kemudian nyonya laut.

Kapal Portugis
Spanyol juga terlibat dalam sebuah menguap bangun, menggenggam dengan tangan terulur di pulau harta-bayangan mimpi yang belum selesai.
Inggris belum meluncurkan biru tuanya; Belanda tidak dibangun miliknya.
Portugal sudah mengubur raja - cucu besar Edward III dari Inggris - yang telah memenangkan perusahaan baginya nama Henry Navigator.
Perlahan dan sedih - selalu perlahan-lahan, sayangnya sering - kapal itu telah merayap menyusuri pantai barat Afrika; sedikit demi sedikit satu kapten telah melanggar jarak dilalui oleh pendahulunya, untul akhirnya pada tahun 1497 sebuah voyager sukses benar-benar bulat Cape.

Lalu Portugal, yang jelas dari dinding panjang yang dipagari dia di di satu sisi untuk sekian ribu mil, menginjak hamparan luas perairan di timur, dan segera mulai menanam bendera di berbagai pelabuhan di Samudra Hindia

Desliens 'Peta - 1566
Mendorong pada lebih ke timur untuk mencari Kepulauan Rempah-Rempah, dia menemukan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Timor, Seram, Kepulauan Aru dan Gilolo, ia telah mencapai Maluku yang didambakan terkenal dan banyak, atau Kepulauan Rempah-Rempah, dan mulai bekerja bangunan benteng dan stasiun perdagangan membangun dengan cara yang sama seperti Inggris yang dilakukan saat ini di Afrika Selatan dan di tempat lain. [FN: Dalam grafik dari Kepulauan Hindia Timur, yang diambil mungkin selama perjalanan Portugis pertama ke Kepulauan Rempah (1511-1513), pulau Gilolo disebut Papoia. Banyak pulau-pulau yang terletak di sebelah barat dan utara-barat pantai Papua Nugini menjadi dikenal ke Portugis pada tanggal awal, dan diberi nama kolektif OS Papuas. Nama itu kemudian diberikan kepada bagian barat New Guinea. Menezes, seorang navigator Portugis, dikatakan telah didorong oleh badai ke beberapa pulau-pulau, di mana dia tetap menunggu perubahan musiman.]
Sementara itu orang Spanyol, setelah penemuan Amerika oleh Columbus, sedang mengejar navigasi mereka dan eksplorasi ke arah barat dengan objek yang sama dalam pandangan, dan segera sadar kepada mereka bahwa samudra luas memisahkan mereka dari pulau-pulau ditemukan oleh Portugis.

Magellan
Magellan kemudian ditetapkan dalam mencari suatu bagian barat, ia tiba di daerah di mana Portugis telah mendirikan sendiri, dan perselisihan muncul mengenai batas batas-batas Portugis dan Spanyol.
Paus Alexander VI telah dengan murah hati menganugerahkan satu-setengah dari dunia yang belum ditemukan pada Spanyol, dan setengah lainnya atas Portugis, pengisian setiap negara dengan konversi kafir dalam domain prospektifnya.

Hanya sebagai fakta ini cukup menarik, tetapi dilihat dalam terang kejadian setelah itu mengasumsikan kepentingan tertentu.
Ukuran sebenarnya bumi itu tidak diketahui pada waktu dan ini pembagian Paus Alexander, diukur dari sisi lain dunia, mengakibatkan charting tumpang tindih dan duplikasi dari batas-batas Portugis dan Spanyol di logitudes dari Kepulauan Rempah [lihat yang Ribero Peta], seorang karena tumpang tindih, tak diragukan lagi, terutama dengan keinginan masing-masing pihak yang bertarung untuk memasukkan Kepulauan Rempah di dalam belahan bumi sendiri ... [Pp.13-16]

The Spice Islands, dari Peta Resmi Ribero di Dunia - 1529
... sebelum tahun 1529, ketika peta ini dibuat [Ribero peta], orang-orang Spanyol telah berlayar di sepanjang 250 liga dari pantai utara pulau ... [Pg.16] Orang-orang Spanyol menemukan jejak emas sepanjang bagian negara, dan Saavendra [Kapten Santiago] bernama pulau Isla del Oro di Pulau Emas, tetapi penjelasannya tentang penduduk asli, yang ia ditemukan menjadi hitam, dengan rambut criped pendek atau wol, mirip dengan pantai Guinea di Afrika, melahirkan, tidak diragukan lagi, untuk perubahan nama, untuk di kemudian hari pulau itu dikenal sebagai Nova Guinea, atau New Guinea ... [Pg.24].

PETA PERTAMA Nugini
Pada tahun 1545 San Juan telah dikirim ... diperintahkan oleh Inigo Ortiz de Retez ... mereka berlayar dari Tidor di Maluku, pada awal tahun dan membuat penemuan yang luas di pantai utara Os Papuas, atau Papua ... [Pg.41].
Kapal Spanyol
Apakah bangsa Portugis dan Spanyol dikenal peta Guinea Baru seperti yang kita kenal saat ini mereka akan, tidak diragukan lagi, telah menggambarkannya sebagai unggas Guinea, Cendrawasih atau beberapa makhluk tersebut, sebagaimana digambarkan di atas, dalam cara yang sama seperti mereka menggambarkan Jawa dan pulau lainnya di perairan ini. [FN: Sulawesi itu disamakan dengan laba-laba, Seram ke ulat, dll, dll]
[Kesan Collingridge tentang "burung" Papua Nugini]

Peta Nova Guinea ... menunjukkan, bagaimanapun, bahwa ide-ide mereka seperti semua ide-ide asli mengenai bentuk negara - yang tidak sempurna.

Nova Guinea - Peta The Pertama Nugini - 1600
Namun demikian, beberapa fitur utama dari penemuan Portugis dan Spanyol di Papuas dan New Guinea, sampai dengan tahun 1545, jelas terlihat. [FN: Dokumen-dokumen asli Portugis dan Spanyol yang digunakan dalam penyusunan peta ini telah hilang atau belum terungkap. Salinan kami tanggal dari tahun 1600 tahun.]
Sekarang akan melihat bahwa Gilolo sekarang ditempatkan di posisi yang benar, dua puluh derajat ke barat di mana ia ditempatkan sebelum di peta Ribero itu.

Sekarang dalam lingkup Portugis mana seharusnya.
Penemuan Portugis di New Guinea menempati apa yang mungkin digambarkan sebagai kepala unggas dan leher. Mereka datang dengan nama OS Papuas, dan pulau-pulau di mana Menezes dikatakan telah tinggal sebagai orang asing - HIC hibernavit Georg de Menezes - pada tahun 1526.
Tiga pulau besar tanpa nama, antara Os Papuas dan Nova Guinea mewakili, tidak diragukan, Kepulauan Misory dan Jobi dari grafik modern.
Kepulauan Aru juga memetakan, dan Tenimber atau Timor Laut kelompok diindikasikan (meskipun menyandang nama tidak) sebagai telah menjadi persinggahan Martin Alfonso de Melo [FN:. Martin alfonso de melo, pada tabel], navigator Portugis , yang namanya belum dinyatakan dicatat, sejauh yang saya tahu, dalam sejarah penemuan maritim di daerah ini "[pg.42-43].

Adegan di New Guinea
Catatan: Ada beberapa kontroversi seputar penemuan Eropa Australia dan New Guinea. Sementara terampil dalam perpaduan seni dan sejarah, buku Collingridge adalah hanya yang terbaik sketsa thumbnail dari peristiwa ini. Untuk perspektif lain tentang sejarah ini, pembaca disarankan untuk mempertimbangkan teks yang lebih baru serta yang lain dari periode yang sudah online seperti Sejarah Singkat Australia oleh Ernst Scott (tersedia melalui Perpustakaan Nalanda di Institut Teknologi Nasional Calicut, Kerala State, India).

Sejarah paling lengkap dari eksplorasi awal dan penemuan di New Guinea (untuk 1902) tetap:
Wichmann, Arthur 1909-1912 Entdeckungsgeschichte von Neu Guinea, Nova Guinea I dan Nova Guinea II,
Leiden: E.J. Brill (387pp. dan 1026 masing-masing hal, baik volume di Jerman).
Untuk informasi lebih lanjut tentang George Collingridge, kunjungi George Collingridge Masyarakat (www.georgecollingridgesociety.org). Jika Anda tertarik dalam melakukan pekerjaan penelitian tentang hal ini Australia menarik, lihat biografinya dan koleksi naskah tidak diterbitkan diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional Australia (http://nla.gov.au/nla.ms-ms9395).
© Copyright UNIPA - ANU - UNCEN Papuaweb Proyek, 2002-2004.

honai / home page

Menanggapi Masalah Pelanggaran HAM di Papua Barat dalam Forum Kepulauan Pasifik (PIF).


Oleh Kristianus Douw, S.IP

Gambaran Singkat PIF
Forum Kepulauan Pasific adalah organisasi antar pemerintah yang bertujuan untuk untuk meningkatkan kerja sama antara negara-negara yang berada di wilayah Pasifik (Oseania). Organisasi ini didirikan pada tahun 1971 sebagai Forum Pasifik Selatan. Pada tahun 1999 diubah nama menjadi Forum Kepulauan Pasific, merupakan nama yang lebih inklusif seluruh keanggotaan Oseania. Yang mencakup dua wilayah Pasifik utara dan selatan, termasuk Australia.
Dame Taylor, Ketua PIF
Misi Forum Kepulauan Pasifik adalah “bekerja dalam mendukung anggota forum pemerintah, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat dari wilayah Pasifik dengan mendorong kerja sama antara Pemerintah dan badan-badan Internasional, serta mewakili kepentingan Forum Kepulauan Pasifik”.
Selain itu, Forum Kepulauan Pasifik berperan dalam harmonisasi posisi daerah pada berbagai isu global yang telah dan sedang berkembang; baik perubahan iklim, Politik dan kebijakan. Forum memiliki program teknis dalam pembangunan ekonomi, transportasi dan perdagangan.
Australia dan Selandia Baru, umumnya lebih besar wilayahnya dan lebih kaya daripada negara-negara lain di wilayah Pasifik. Jumlah penduduk Australia dua kali lipat dari penduduk di negara-negara anggota lainnya; dan ekonominya lebih dari lima kali lipat lebih besar. Australia dan Selandia Baru adalah negara pendonor bantuan yang siknifikan dan pasar ekpor dari negara-negara anggotanya. Pasukan militer dan polisi serta personil sipil forum negara. Australia dan Selandia Baru menjadi bagian dari penjaga perdamaian dan stabilisasi operasi di wilayah regional; terutama di Kepualauan Solomon (2003) dan Nauru (2004-2009) dibawa naungan Forum. Upaya regional seperti yang diamanatkan oleh Deklarasi Biketawa, yang diadopsi pada KTT ke 13 Pemimpin Forum Kepulauan Pasifik, yang diselenggarakan di Kiribati pada Oktober 2000.

Negara-negara Anggota PIF
Peta PIF
Negara-negara anggota terdiri dari 16 Negara, diantaranya; Australia, Kepulauan Cook, Fiji, Kiribati, Kepulauan Marshall, Mikronesia, Nauru, Selandia Baru, Niue, Palau, Papua New Guinea, Samoa, Kepulauan Solomon, Tonga, Tavalu dan Vanuatu. Sekretariat Forum Kepulauan Pasifik berada di Fiji.
Pada bulan September 2011, Wilayah Samoa (AS), Guam dan Kepulauan Mariana Utara diberikan status pengamat (Observer) di Forum Kepulauan Pasifik. Selanjutnya akan memungkinkan bakal calon observer di PIF adalah New Caledonia dan West Papua. Mengapa New Caledonia dan West Papua menjadi bakal calon anggota PIF? Karena keduanya berada diwilayah pasifik. Yang harus diberi perhatikan sebagaimana seperti bangsa-bangsa lain di wilayah Pasifik.

Mengenal Papua Barat di Forum Kepulauan Pasific (PIF).
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pasific ke 46, yang diselenggarakan tanggal 7-11 September 2015, di Papua New Guinea; merupakan pertemuan resmi para pemimpin negara-negara Pasific (Oseania). Pertemuan PIF dilakukan pada setiap tahun, untuk mengembangkan respon kolektif tentang isu-isu regional di kawasan pasifik. Maka, dalam kegiatan itu, thema kegiatan yang ditetapkan adalah “Isu Perubahan Iklim, Tata Kelola Pemerintahan di kawasan Kepulauan Pasifik.
Organisasi PIF merupakan sebuah organisasi regional di kawasan pasifik yang sering disebut kawasan Oseania, yang terdiri dari tiga ras besar yang tersebar di wilayah Pasifik yakni: Melanesia, Mikronesia dan Polinesia. Papua Barat adalah salah satu daratan yang di huni oleh orang-orang rumpun Melanesia. di bawah Pemerintahan Indonesia banyak kejanggalan-kejangalan yang belum bisa menyelesaikan oleh Indonesia diberbagai bidang. Salah satunya adalah masalah Pelanggaran Hak Azasi Manusia hingga kini masih saja terus terjadi. Indonesia mengakui Tanah Papua hanya demi kepentingan Ekonomi, bukan manusia yang dihuninya. Kepentingan semata hanya mendatangkan kebohongan belaka bagi bangsa Indonesia kepada Negara lain di Dunia.
Menasye Sogavare, MP
Melihat beberapa wilayah Pasifik yang tidak kondusif, terutama Papua Barat. PM Solomon, Mr. Menasye Sogavare MP adalah salah satu pemimpin Negara yang berani tantang di Forum pemimpin negara yang hadir  ketika KTT Pasifik Ke 46 di Papua New Guinea pada bulan september lalu; Beliau dengan tegas menyuarakan penderitaan rakyat Papua. 
"Melanesia belum bebas sementara Bangsa Papua Barat belum bebas" kata Sogavare. Hal ini dapat membuktikan dengan adanya foto-foto pelanggran HAM yang beredar di media masa. Dan saat ini, Posisi kebijakan politik luar negeri Solomon telah mengatakan mendukung hingga Penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua Barat.
Keprihatinan berbagai LSM di negara Pasific terhadap Pelanggaran HAM di Papua adalah Upaya atau bentuk dukungan dari Hati Nurani sebagai persaudaraan dan sesama warga Pasifik.

Hubungan Indonesia dan PIF
Hubungan Indonesia dan PIF selama ini tidak terlalu akrab. Hal tersebut dapat  disebabkan oleh dua factor, antara lainnya; Pertama. Bagi Indonesia, PIF merupakan organisasi yang didirikan oleh Negara-negara kepulauan yang tidak memiliki kekayaan alam. Kedua, Perbedaan Ras juga menjadi alasan yang sangat rasional.  Hubungan Indonesia dan PIF ada ketika UMLWP loby perjuangan penentuan nasib sendiri bagi papua barat di wilayah Pasific. Tentunya Indonesia kuatir akan adanya dukungan kemerdekaan bagi bangsa Papua Barat. Sebab adalah bagian dari Pasifik jika dilihat Ras dan Letak geografisnya.
Sebetulnya Indonesia tak mempunyai kepentingan di bidang ekonomi, namun dibidang politik Indonesia sangat jelas mengintervensi di wilayah pacific atas Papua Barat. Demi kepentingan ekonomi dan politik Indonesia; Fiji dan PNG seolah-olah bagian Propinsi dari wilayah Indonesia; sebab kedua Negara telah terpengaruh kemauan Indonesia tanpa mempertimbangkan keuntungan yang akan didapatkan dari Indonesia. Pemimpin Fiji dan PNG kehilangan akal sehat terhadap bangsa Papua Barat; walaupun ada desakan dari warganya untuk mendukung papua lepas dari Bangsa kolonial Indonesia. Sementara Republik Tonga mendapat respon positif terhadap bangsa Papua Barat. Dan Negara anggota PIF lainnya masih dalam posisi netral.
Selanjutnya Pemerintah Australia dibawah kepemimpinan Perdana Menteri (PM) baru Australia.
Malcolm Turnbull
Malcolm Turnbull mengatakan: “Malcolm Turnbull mengajak pemimpin PIF untuk menyelesaikan persoalan saudara-saudara Melanesia di Papua Barat yang masih dijajah oleh indonesia.
Kata Malcolm Turnbull, harus mencari tahu kebenaran tentang genosida yang sedang berlangsung dan aneksasi ilegal Papua Barat ke pemerintah Indonesia. Sejarah akan mencatat kata-kata dan tindakan dari pemerintah Australia.
Pemimpin di Pasifik berbicara untuk hak-hak rakyat Papua Barat. Sekarang adalah waktu bagi pemerintah Australia untuk mendukung rakyat Papua Barat di saat mereka membutuhkan.
Malcolm Turnbull harus ingat bahwa pemerintah Indonesia selalu berbohong tentang apa yang mereka lakukan di Papua Barat dan dia harus kuat dan bertindak dengan moralitas, pengetahuan dan hati nurani. Sekarang adalah waktu untuk Malcolm Turnbull untuk mempelajari kebenaran tentang Papua Barat”.
Dalam situasi yang tidak nyaman; bagi Bangsa Papua membutuhkan dukungan dari berbagai pihak; baik Negara maupun non Negara untuk menentukan nasib sendiri bagi bangsa Papua Barat. Akhir dari semua harapan, Doa para leluhur dan orang Papua selalu ada bersama orang yang peduli bagi bangsa Papua Barat.



                                                          Diolah dari berbagai sumber




Postingan Lama Beranda

Media Text

Media Text

Profil Text

Seiring dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Tegnologi (IPTEK), belahan dunia lain (terutama Negara-negara Maju) berlomba-lomba meraih Impian yang di dambakan pada setiap Negara. Belahan dunia lain masih terbelakng; hal ini melatarbelakangi dari berbagai faktor; salah satunya adalah terbatasnya layanan IPTEK terhadap masyarakat umum. Melihat segala fenomena dalam kehidupan bangsa dan negara, maka Blogspot "WAIKATO NEWS" hadir untuk mencoba mengemukakan Opini, gagasan, ide melalui tulisan dari berbagai aspek kehidupan.

 

Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Visitor

Flag Counter

Music Papua

Post Populer

 

Templates by Kidox Van Waikato | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger