Oleh Kristianus
Douw, S.IP
Gambaran Singkat PIF
Forum Kepulauan Pasific adalah organisasi antar pemerintah yang bertujuan untuk untuk meningkatkan kerja sama antara negara-negara yang berada di wilayah Pasifik (Oseania). Organisasi ini didirikan pada tahun 1971 sebagai Forum Pasifik Selatan. Pada tahun 1999 diubah nama menjadi Forum Kepulauan Pasific, merupakan nama yang lebih inklusif seluruh keanggotaan Oseania. Yang mencakup dua wilayah Pasifik utara dan selatan, termasuk Australia.
Forum Kepulauan Pasific adalah organisasi antar pemerintah yang bertujuan untuk untuk meningkatkan kerja sama antara negara-negara yang berada di wilayah Pasifik (Oseania). Organisasi ini didirikan pada tahun 1971 sebagai Forum Pasifik Selatan. Pada tahun 1999 diubah nama menjadi Forum Kepulauan Pasific, merupakan nama yang lebih inklusif seluruh keanggotaan Oseania. Yang mencakup dua wilayah Pasifik utara dan selatan, termasuk Australia.
Dame Taylor, Ketua PIF |
Misi
Forum Kepulauan Pasifik adalah “bekerja dalam mendukung anggota forum
pemerintah, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat dari
wilayah Pasifik dengan mendorong kerja sama antara Pemerintah dan badan-badan
Internasional, serta mewakili kepentingan Forum Kepulauan Pasifik”.
Selain
itu, Forum Kepulauan Pasifik berperan dalam harmonisasi posisi daerah pada
berbagai isu global yang telah dan sedang berkembang; baik perubahan iklim, Politik
dan kebijakan. Forum memiliki program teknis dalam pembangunan ekonomi,
transportasi dan perdagangan.
Australia
dan Selandia Baru, umumnya lebih besar wilayahnya dan lebih kaya daripada
negara-negara lain di wilayah Pasifik. Jumlah penduduk Australia dua kali lipat
dari penduduk di negara-negara anggota lainnya; dan ekonominya lebih dari lima
kali lipat lebih besar. Australia dan Selandia Baru adalah negara pendonor
bantuan yang siknifikan dan pasar ekpor dari negara-negara anggotanya. Pasukan
militer dan polisi serta personil sipil forum negara. Australia dan Selandia
Baru menjadi bagian dari penjaga perdamaian dan stabilisasi operasi di wilayah
regional; terutama di Kepualauan Solomon (2003) dan Nauru (2004-2009) dibawa
naungan Forum. Upaya regional seperti yang diamanatkan oleh Deklarasi Biketawa,
yang diadopsi pada KTT ke 13 Pemimpin Forum Kepulauan Pasifik, yang
diselenggarakan di Kiribati pada Oktober 2000.
Negara-negara Anggota PIF
Peta PIF |
Negara-negara
anggota terdiri dari 16 Negara, diantaranya; Australia, Kepulauan Cook, Fiji,
Kiribati, Kepulauan Marshall, Mikronesia, Nauru, Selandia Baru, Niue, Palau, Papua
New Guinea, Samoa, Kepulauan Solomon, Tonga, Tavalu dan Vanuatu. Sekretariat
Forum Kepulauan Pasifik berada di Fiji.
Pada
bulan September 2011, Wilayah Samoa (AS), Guam dan Kepulauan Mariana Utara
diberikan status pengamat (Observer) di
Forum Kepulauan Pasifik. Selanjutnya akan memungkinkan bakal calon observer di
PIF adalah New Caledonia dan West Papua. Mengapa New Caledonia dan West Papua
menjadi bakal calon anggota PIF? Karena keduanya berada diwilayah pasifik. Yang
harus diberi perhatikan sebagaimana seperti bangsa-bangsa lain di wilayah
Pasifik.
Mengenal Papua Barat di Forum Kepulauan Pasific (PIF).
Mengenal Papua Barat di Forum Kepulauan Pasific (PIF).
Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) Pasific ke 46, yang diselenggarakan tanggal 7-11 September
2015, di Papua New Guinea; merupakan pertemuan resmi para pemimpin
negara-negara Pasific (Oseania). Pertemuan PIF dilakukan pada setiap tahun,
untuk mengembangkan respon kolektif tentang isu-isu regional di kawasan
pasifik. Maka, dalam kegiatan itu, thema kegiatan yang ditetapkan adalah “Isu
Perubahan Iklim, Tata Kelola Pemerintahan di kawasan Kepulauan Pasifik.
Organisasi
PIF merupakan sebuah organisasi regional di kawasan pasifik yang sering disebut
kawasan Oseania, yang terdiri dari tiga ras besar yang tersebar di wilayah
Pasifik yakni: Melanesia, Mikronesia dan Polinesia. Papua Barat adalah salah
satu daratan yang di huni oleh orang-orang rumpun Melanesia. di bawah
Pemerintahan Indonesia banyak kejanggalan-kejangalan yang belum bisa
menyelesaikan oleh Indonesia diberbagai bidang. Salah satunya adalah masalah
Pelanggaran Hak Azasi Manusia hingga kini masih saja terus terjadi. Indonesia
mengakui Tanah Papua hanya demi kepentingan Ekonomi, bukan manusia yang
dihuninya. Kepentingan semata hanya mendatangkan kebohongan belaka bagi bangsa
Indonesia kepada Negara lain di Dunia.
Menasye Sogavare, MP |
Melihat beberapa wilayah Pasifik yang tidak kondusif, terutama Papua Barat. PM Solomon, Mr. Menasye Sogavare MP adalah salah satu pemimpin Negara yang berani tantang di Forum pemimpin negara
yang hadir ketika KTT Pasifik Ke 46 di
Papua New Guinea pada bulan september lalu; Beliau dengan tegas menyuarakan
penderitaan rakyat Papua.
"Melanesia belum bebas sementara Bangsa Papua Barat belum bebas" kata Sogavare. Hal ini dapat membuktikan dengan adanya foto-foto
pelanggran HAM yang beredar di media masa. Dan saat ini, Posisi kebijakan politik luar
negeri Solomon telah mengatakan mendukung hingga Penentuan nasib sendiri bagi
bangsa Papua Barat.
Keprihatinan
berbagai LSM di negara Pasific terhadap Pelanggaran HAM di Papua adalah Upaya
atau bentuk dukungan dari Hati Nurani sebagai persaudaraan dan sesama warga
Pasifik.
Hubungan Indonesia dan PIF
Hubungan
Indonesia dan PIF selama ini tidak terlalu akrab. Hal tersebut dapat disebabkan oleh dua factor, antara lainnya; Pertama. Bagi Indonesia, PIF merupakan
organisasi yang didirikan oleh Negara-negara kepulauan yang tidak memiliki
kekayaan alam. Kedua, Perbedaan Ras juga menjadi alasan yang sangat rasional. Hubungan Indonesia dan PIF ada ketika UMLWP loby
perjuangan penentuan nasib sendiri bagi papua barat di wilayah Pasific. Tentunya
Indonesia kuatir akan adanya dukungan kemerdekaan bagi bangsa Papua Barat. Sebab
adalah bagian dari Pasifik jika dilihat Ras dan Letak geografisnya.
Sebetulnya
Indonesia tak mempunyai kepentingan di bidang ekonomi, namun dibidang politik
Indonesia sangat jelas mengintervensi di wilayah pacific atas Papua Barat. Demi
kepentingan ekonomi dan politik Indonesia; Fiji dan PNG seolah-olah bagian
Propinsi dari wilayah Indonesia; sebab kedua Negara telah terpengaruh kemauan Indonesia
tanpa mempertimbangkan keuntungan yang akan didapatkan dari Indonesia. Pemimpin Fiji dan PNG
kehilangan akal sehat terhadap bangsa Papua Barat; walaupun ada desakan dari
warganya untuk mendukung papua lepas dari Bangsa kolonial Indonesia. Sementara Republik
Tonga mendapat respon positif terhadap bangsa Papua Barat. Dan Negara
anggota PIF lainnya masih dalam posisi netral.
Selanjutnya Pemerintah Australia dibawah kepemimpinan Perdana Menteri (PM) baru Australia.
Malcolm Turnbull mengatakan: “Malcolm
Turnbull mengajak pemimpin PIF untuk menyelesaikan persoalan saudara-saudara
Melanesia di Papua Barat yang masih dijajah oleh indonesia.
Malcolm Turnbull |
Kata Malcolm Turnbull, harus mencari
tahu kebenaran tentang genosida yang sedang berlangsung dan aneksasi ilegal
Papua Barat ke pemerintah Indonesia. Sejarah akan mencatat kata-kata dan
tindakan dari pemerintah Australia.
Pemimpin di Pasifik berbicara untuk
hak-hak rakyat Papua Barat. Sekarang adalah waktu bagi pemerintah Australia
untuk mendukung rakyat Papua Barat di saat mereka membutuhkan.
Malcolm Turnbull harus ingat bahwa
pemerintah Indonesia selalu berbohong tentang apa yang mereka lakukan di Papua
Barat dan dia harus kuat dan bertindak dengan moralitas, pengetahuan dan hati
nurani. Sekarang adalah waktu untuk Malcolm Turnbull untuk mempelajari
kebenaran tentang Papua Barat”.
Dalam
situasi yang tidak nyaman; bagi Bangsa Papua membutuhkan dukungan dari berbagai
pihak; baik Negara maupun non Negara untuk menentukan nasib sendiri bagi bangsa Papua Barat. Akhir dari semua harapan, Doa para leluhur dan orang Papua selalu ada bersama orang yang peduli
bagi bangsa Papua Barat.
Diolah dari berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar