By Cornelius
Barangsiapa tidak mengasihi, ia
tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. (1 Yoh 4 : 8)
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu…Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Mat 22 : 37; 40)
Kasih itu sabar; kasih itu murah
hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak
melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak
pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena
ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya
segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Kasih tidak berkesudahan… (1 Kor 13 : 4-8)
Dalam rangka menyambut hari kasih
sayang (Valentine), maka blog Lux Veritatis menampilkan kutipan-kutipan tentang
cinta yang diambil dari tulisan Beato Yohanes Paulus II, dalam bukunya yang
berjudul Love and Responsibility, serta dalam tulisan-tulisan lainnya. Semoga
menginspirasi anda
—————————–
”Di dalam cinta ada tanggung
jawab khusus – tanggung jawab untuk seorang pribadi yang ditarik ke dalam
persekutuan yang paling dekat dalam kehidupan dan aktivitas orang lain, dan
menjadi pihak yang memperoleh keuntungan dari hadiah diri/pemberian diri ini”
”Semakin besar rasa tanggung
jawab bagi pribadi lain semakin besar adanya cinta yang sejati”
“Cinta diantara pribadi adalah
ciptaan dari kehendak bebas manusia”
“Kekuatan cinta muncul paling
jelas ketika kekasih kita tersandung, ketika kelemahan dan dosanya menjadi
terbuka. Seseorang yang sungguh mencintai tidak menarik cintanya, tapi semakin
mencintainya, mencintai dalam kesadaran penuh akan kekurangan dan kesalahan
yang lain, dan tanpa menyetujui kesalahan tersebut. Karena seorang pribadi
tidak pernah kehilangan nilai esensialnya. Emosi yang melekatkan dirinya pada
nilai pribadi tetap setiap kepada manusia”
“Cinta terdiri dari komitmen yang
membatasi kebebasan seseorang – ia adalah pemberian diri, dan memberikan diri
berarti membatasi kebebasan demi kepentingan yang lain. Batasan terhadap
kebebasan seseorang dapat dilihat sebagai sesuatu yang negatif dan tidak
menyenangkan, tapi cinta menjadikannya hal yang positif, bersukacita dan kreatif.
Kebebasan ada demi cinta”
“Tidak ada tempat bagi keegoisan
dan rasa takut! Jangan takut, ketika cinta menyebabkan tuntutan. Jangan takut
ketika cinta mengharuskan pengorbanan”
“Cinta sejati, cinta yang lengkap
secara batiniah, ada ketika kita memilih seorang pribadi demi pribadi itu
sendiri, dimana pria memilih wanita dan wanita memilih pria bukan hanya sebagai
partner seksual, tapi sebagai pribadi yang kepadanya dilimpahkan hadiah
kehidupannya sendiri”
“Cinta untuk seorang pribadi,
yang berasal dari pilihan yang sah yang dipusatkan pada nilai seorang pribadi,
dan membuat kita merasakan cinta emosional untuk pribadi tersebut seperti apa
adanya, bukan untuk pribadi yang kita bayangkan, tapi untuk pribadi yang nyata”
“Cinta tidak pernah menjadi
sesuatu yang siap dibuat, sesuatu yang semata-mata diberikan pada pria dan
wanita, cinta pada saat yang sama, selalu merupakan sebuah tugas yang harus
mereka kerjakan. Cinta harus dilihat sebagai sesuatu yang tidak pernah “ada”,
tapi selalu hanya [sebagai proses] “menjadi”, dan menjadi seperti apa cinta itu
bergantung pada kontribusi kedua pribadi dan kedalam komitmen mereka”
“Hanya pria dan wanita yang murni
yang sanggup memiliki cinta yang sejati. Kemurnian membebaskan asosiasi mereka…
dari kecenderungan untuk saling memanfaatkan”
“Cinta sejati itu menuntut. Aku
akan gagal dalam misiku bila aku tidak memberitahu anda. Cinta menuntut sebuah
komitmen pribadi terhadap kehendak Allah”
“Kegelapan hanya dapat
dihancurkan oleh terang, kebencian hanya bisa ditaklukkan oleh cinta”
“Manusia tidak dapat hidup tanpa
cinta. Ia tetaplah makhluk yang tidak dapat dimengerti oleh dirinya sendiri,
kehidupannya tidak bermakna bila cinta tidak ditunjukkan padanya, bila ia tidak
menemukan cinta, bila ia tidak mengalami cinta dan menjadikan cinta miliknya,
dan bila ia tidak berpartisipasi secara intim didalamnya. Inilah alasannya
mengapa Kristus Sang Penebus menyatakan diri-Nya secara penuh kepada manusia”
“Seorang pribadi yang tidak
memutuskan untuk mencintai selamanya akan menemukan bahwa ia sangat sulit untuk
sungguh mencintai bahkan untuk satu hari”
0 komentar:
Posting Komentar