Indeks
Sensitivitas Vegetasi (VSI), sebuah metriks dalam mengukur seberapa sensitif
suatu ekosistem partikular terhadap perubahan iklim.
Terkadang,
kita perlu melihat gambar keseluruhan, khususnya ketika seluruh dunia sedang
terdampak oleh perubahan iklim.
Pada sebuah
makalah yang dipublikasikan di jurnal Nature, peneliti mengenalkan
Indeks Sensitivitas Vegetasi (VSI), sebuah metriks dalam mengukur seberapa
sensitif suatu ekosistem partikular (khususnya vegetasi) terhadap perubahan
iklim. Hasilnya adalah sebuah peta yang menunjukkan beberapa daerah di dunia
yang paling terdampak oleh perubahan iklim.
Dalam
membuat peta tersebut para peneliti menggunakan data satelit yang dikumpulkan
sejak tahun 2000 hingga 2013 untuk melihat tanaman pada skala global. Mereka
menghitung indeks sensitivitas dengan melihat cara satelit mengukur halaman
vegetasi dibandingkang dengan tiga faktor, seperti temperatur udara,
ketersediaan air, dan tingkat awan yang menutupi. Serta cara keempat faktor
tersebut berubah pada periode waktu tersebut.
Mereka
melakukannya pada setiap blok berukuran 2 mil persegi dari permukaan daratan
Bumi. Beberapa area, seperti Antartika atau gurun Sahara diklasifikasi sebagai
wilayah tandus atau ditutupi es, keseluruhan daratan diurutkan dari yang paling
sensitif, hingga sebaliknya aikbat efek perubahan iklim sepanjang 14 tahun terakhir.
Kemudian,
para peneliti mengambil data dan memetakannya. Area dengan warna hijau pada
peta memiliki sensitivitas rendah, dan beradaptasi baik terhadap perubahan
iklim. Sedangkan area berwarna merah memiliki sensitivitas tinggi terhadao
perubahan iklim dna tidak memiliki waktu yang mudah menghadapinya, seperti
kelangkaan air, kenaikan temperatur, dan lain-lain.
Penelti
berharap dapat melanjutkan penelitian, menggunakannya untuk memetakan perubahan
vegetasi yang terlihat pada peta terbaru masih sementara, atau bagian dari pola
yang beredar luas beberapa tahun terakhir.
Sumber: http://nationalgeographic.co.id/
0 komentar:
Posting Komentar